-Author
pov-
‘Selamat
siang ssaem wu’ ujar Jungsoo, Sojin, Sohee, Seohyun, Nichkun, Yoonjo, Myungsoo
dan Junsu, ‘ne.. wah ramai ramai ada apa kesini?’ tanya ssaem wu ‘ini, mengenai
kejadian kemarin tentang wooyoung dan youngrin’ jelas Jungsoo ‘ssaem ini semua
perlakuan sunny’ ucap Yoonjo ‘sunny? Lee sunny ehmm’ ssaem wu berdehem lalu
kembali berucap ‘apakah ada bukti?’ tanya ssaem wu mereka memutar rekaman
dengan suara kencang ssaem wu tampak tenang tetapi masih berkerut
‘bukti
kalian memang sangat kuat, ssaem akan berbicara dengan sunny dan sooyoung’ ujar
ssaem wu sambil berdiri ‘dan tolong siapa yang telah menentang hubungan
wooyoung dan youngrin, dan berperilaku tidak baik pada youngrin atau sering
mengejeknya kalian harus meminta maaf’ ujar ssaem wu ‘nde ssaem, kamsahamnida’
jawab mereka lalu pergi
-Sunny
Pov-
‘Lee
Sunny, apakah benar kalau kamu yang menjatuhkan pot itu?’ tanya ssaem wu masing
tenang, deg.. kenapa ssaem wu bisa tahu? aku menjadi takut keringat dingin
berkeluaran ‘kamu tidak bisa berbohong sunny, karena ssaem sudah dengar
buktinya’ jawab ssaem wu lagi sepertinya memang aku salah aku harus mengaku ‘ne
ssaem wu’ jawabku gemetar, ssaem wu hanya tersenyum lalu melihat kalung yang
diberikanya dan memegang liontin nya ‘apakah kamu tau? Kalung ini berlambang
dan bermaksud apa?” tanya ssaem wu aku mulai berfikir ssaem wu tersenyum
‘kalung keburuntungan, kalung ini tidak dipakai untuk sombong’ ucap ssaem wu
dan kembali tersenyum ‘sunny ya, tidak ada orang yang sempurna, dan kamu
mengangap dirimu sempurna?’ ujar ssaem wu aku mulai bersalah kenapa aku merasa
demikian
‘ne,
sunny-ya, Yoon Young Rin, dia memang tidak berbakat dan sangat memalukan
sekolah, lalu mengapa kau tau mengapa ssaem tidak mengeluarkanya?’ tanya ssaem
wu aku mengeleng karena tak tau ‘Young Rin.. dibalik ketidak bakat nya dia bisa
berkembang! Dan ssaem tau dia pasti akan sukses, itu mengapa ssaem tidak pernah
menangapi ejekan mu dan teman temanmu’ jawab ssaem wu darah ku seperti berhenti
mengalir benar juga, Youngrin mianhaeyo
-Young
Rin Pov-
‘oppa,
sebaiknya kau makan nde? Ini sudah masuk makan sore!’ ucapku ‘nde? Kau tidak
sekolah chagi?’ tanya wooyoung sambil duduk menghadap televisi ‘aku tidak akan
sekolah sampai oppa sembuh’ jawabku wooyoung oppa tersenyum
Tok
tok tok, tiba tiba pintu kamar wooyoung di RS diketuk aku membuka pintu
‘annyeong hasaeo’ sapa teman temanku ya? Kejutan apa ini? ~ ada Sunny,
Sooyoung, Nichkun, Sulli, Minyoung dan lain lain ‘ohh, silakan masuk’ ujarku
‘annyeong wooyoung!’ sapa mereka wooyoung tersenyum
‘Young
Rin aku mau berbicara denganmu’ ujar sunny aku menganguk kami berbicara di
taman RS ‘mianhaeyo, aku merasa sangat bersalah young-ah, maukan kau
memaafkanku?’ tanya Sunny aku terkejut melihat sunny ‘sunny, kau sakit ya?’
seruku tertawa ‘aniya! Aku serius! Jebal mianhaeyo’ ujar Sunny lagi aku
mengatup telingaku kaget lalu tersenyum manis ‘Gwanchanayo sunny, aku sudah
memaafkanmu’ ucapku ‘Gomawoo~’ ujar sunny kami pun berpelukan
Ya,
saat ini aku mengerti apa arti kata ‘IMPIAN’ Impian itu tidak ada yang KONYOL,
Impian adalah sesuatu berharga saat ini aku punya Impian, Impianku sangat
indah! Sampai sampai aku sinting memikirkanya! Impianku hendak berjalan lurus
sekarang tanpa berbelok belok, aku akan bekerja keras Yaksu!
-Author
Pov-
Semenjak
itu, semua di sekolah DREAMER ART SCHOOL berubah tidak ada tatapan jijik atau
ejekan dari mulut Sunny mereka berteman sepertinya mereka semua akrab! Yoon
Young Rin, Jang Wooyoung, Kim Myungsoo, Shin Yoonjo, Lee Sunny dan Nichkun Buck
Horvejkul, mereka memulai impian mereka
‘aku
akan pindah ke America’ tiba tiba Wooyoung berkata ‘mwo?! Pindah?! Buat apa?!’
sentak Youngrin berteriak ‘ya, bumonimku ada kerja disitu aku tidak bisa
tinggal disini’ ujar wooyoung ‘wooyoung-ah, kau tidak bisa pindah begitu saja’
Sunny mulai menangis, ‘Ne Wooyoung-ah, bagaimana group kita? Dream High?’
Yoonjo menangis, Nichkun dan Myungsoo pun menangis Youngrin menatap sahabat
sahabatnya lalu ia berlari ke taman belakang sekolah
Hiks..Hiks...Hiks
satu kata yang dapat youngrin katakan MENANGIS, dia tidak kuat harus
meninggalkan Jang Wooyoung yang sampai sekarang adalah Pacarnya ‘Uljimma, aku
pasti akan segera kembali’ tiba tiba Wooyoung mendekat bugg. Youngrin memukul
lengan wooyoung terus dan terus ‘Pukulah aku, jika kamu sangat marah’ Wooyoung
merasa matanya berkaca kacaq ‘Hikss.. bagaimana bisa kau meninggalkanku begini?!’
seru Youngrin ‘aku tidak ingin’ ujar Wooyoung beberapa bulir air mata membahasi
pipi nya ‘tapi aku berjanji akan segera kembali, yaksu’ ujar Wooyoung ‘yaksu
jaga dirimu’ ujar Youngrin mereka berpelukan
[Song
: Tiffany SNSD- Because, Its You]
No comments:
Post a Comment