-Youngrin
pov-
Aku
memasuki sekolah, beberapa murid berbisik bisik saat aku lewat ini sudah biasa
aku memasang earphone di kedua kupingku nggak ada musik tetapi membantu untuk
tidak mendengar perbincangan mereka -_-
Aku
memasuki ruang musik lagi lagi beberapa siswa berbisik bisik tidak jelas lebih
baik aku mencari wooyoung ‘Oppa!’ seruku ‘chagi!’ serunya lalu memelukku ada
apa ini? ‘semua berpandang negatif tentang hubungan kita’ ujar wooyoung
‘gwanchana oppa, ini sudah biasa’ ujarku aku menatap Wooyoung, Wooyoung
tersenyum padaku
‘Annyeong
myungsoo yoonjo!’ sapaku ‘Annyeong’ sapa mereka sambil tersenyum kami duduk di
salah satu meja kantin kami mengobrol
Pulang
sekolah..
Sekolah
mulai sepi, aku harus menyelesaikan not not musik saat sudah selesai aku keluar
ruangan kelas, dan aku keluar ‘eitt’ ujar Sunny, Nichkun, Minyoung dan Sulli
‘waeyo?’ tanyaku ‘Plakk!’ Sunny menampar pipiku ‘argh’ aku mengerang sakit
‘BERANI SEKALI KAU BERPACARAN DENGAN WOOYOUNG!!! WOOYOUNG ITU MILIKKU BUKAN
MILIKMU!!! BUGGH!!!’ sunny menonjok perutku arrgghhh.. sakit banget
-Wooyoung
Pov-
Aisshh..!
aku lupa mapku ketinggalan aku memutar balik mobil, lalu aku memarkirnya
sekolah lumayan sepi
‘Yes!’
dapat aku langsung berjalan keluar tiba tiba aku mendengar ‘NGGAK USAH SOK
LEMAH YOON YOUNGRIN!!! DASAR BABO MENYEBALKAN! DASAR ANAK SOK!!! BABOOO!!!’ itu
suara Sunny pasti! Aku berlari mencari Youngrin
‘SUNNY!!!
APA YANG KAULAKUKAN EOH?!?’ seruku sambil membantu Youngrin berdiri ‘Oppa’
Sunny sok ber-aegyo ‘Buang Aegyomu Sunny!!’ seruku lalu mengendong Youngrin
kedalam mobil Hummerku
Tok
tok tok, aku mengetuk pintu tidak ada jawaban sepertinya Jung ssaem belum
pulang aku mengetik sms padanya:
To
: Jung Ssaem
From
: Wooyoung
Ssaem,
Youngrin pingsan, aku sudah membawa kerumahmu tetapi aku tidak bisa membuka
rumah nya..
Beberapa
menit kemudian, Iphoneku kembali berbunyi dari Jung Ssaem :
From
: Jung Ssaem
To
: Wooyoung
Mwo?!
Youngrin pingsan?! Engg.. cari di tas nya ada kunci cadangan
Aku
tersenyum lalu membuka tas Youngrin di dalamnya ada Buku Buku sekolah, Botol
air, Lip gloss, Lip Balm, Bedak padat, Iphone, Kaset, Kunci dan Boneka kecil
aku mengambil kunci berhasil! Bisa dibuka aku mengendong Youngrin masuk kedalam
rumah Jung Ssaem
Aku
kembali masuk kedalam kamar Youngrin yang lumayan besar ada single bed, meja
rias, lemari pakaian, rak buku, rak sepatu, meja belajar, pintu ke kamar mandi,
rak tersusun rapi kaset kaset dan Gantungan tas aku menaruh Youngrin di single
bednya
Sesekali
aku menaruh kompres di kepalanya agar ia cepat bangun , Mianhae Youngrin
-Youngrin
Pov-
Beberapa
menit kemudian, aku membuka mataku pelan cahaya agak buram tetapi akhirnya
kembali pulih aku menerawang kembali kejadian tadi, aku di kamar aku menengok
seseorang memegang tanganku, Wooyoung! Ia terlelap tetapi masih memegang
tanganku
‘Engg..
Chagiya, kau sudah bangun?’ tanya wooyoung aku menganguk ‘ada yang sakit?’
tanyanya penuh kekhawatiran ‘ani, Gomawo Oppa’ ujarku ‘Ne cheonma, seharusnya
kau berlari jika sudah ada orang itu’ ujar wooyoung aku tersenyum kecil
‘Keundae, dia mengcegatku’ ujar ku Wooyoung tersenyum lalu mengusap kepalaku
‘YOUNGRIN
GWANCHANA?!’ tiba tiba Jung Imo datang mengangetkanku ‘Imo.. gwanchana berkat
wooyoung oppa’ ujarku ‘Gomawoyo Wooyoung’ ujar Jung Imo lalu menunduk ‘Cheonma
ssaem, kalau begitu aku pulang dulu’ ujar wooyoung Jung Imo menganguk lalu
Wooyoung pergi
‘Youngrin
kau mau makan apa?’ tanya Jung Imo ‘terserah Imo saja’ jawabku ‘Soup Ginseng?’
tanya Jung Imo aku menganguk kecil
Keesokan
harinya...
Aku
melangkahkan kakiku masuk kedalam gedung sekolahan, lagi lagi hampir semuanya
menatapku dengan tatapan menjinjikan
‘Chogiyo,
permisi’ ujarku pada salah satu yeoja dan seorang yeoja lain yang menutupi
jalanku ‘Yeoja murahan’ ujar mereka lalu pergi ‘ada apa ini?’ tanyaku dalam
hati aku benar benar bingung kenapa aku dibilang ‘Yeoja murahan’?!
Istirahat..
‘YEOJA
MURAHAN!!’ beberapa anak meneriakiku dengan cekatan tangan mereka ingin
melempar telur, air, tepung, tomat dan segala macam saat seseorang ingin
melempar telor seorang namja yang tak kulihat mukanya menutup badanku ‘oppa?’
ujarku ternyata wooyoung oppa dia tersenyum
‘Youngrin
gwanchana?’ tanya Yoonjo ‘gwanchana Yoon-ah, oh ya mana myungsoo?’ tanyaku ‘dia
nggak masuk karena sakit maagnya kambuh’ ujar Yoonjo aku tersenyum kecil
‘Yoon
Young Rin, anda dipanggil kepala sekolah’ ujar ssaem maeng ‘baiklah’ ujar ku
aku berjalan keluar kelas dan menuju ruangan kepala sekolah, tumben sekali
kenapa aku dipanggil ya?
‘Ssaem,
Youngrin sudah datang’ ucap Ssaem Shi, aku masuk kedalam ruangan kepala sekolah
‘Yoon
Young rin, apa benar kau berpacaran dengan Jang Wooyoung?’ tanya Ssaem Wu ‘nde,
Ssaem’ ujarku ‘mengenai pacaran itu tidak apa, tetapi mengenai perlakuan
kalian! Apakah benar kalian melakukan hal terlarang?’ tanya ssaem Wu aku
terkejut! ‘Ani ssaem! Mana mungkin! Aku melakukan hal” seperti itu?’ ujarku membela
diri, memang benarkan? ‘baiklah, Jika itu tidak benar, ssaem akan membicarakan
lagi dengan Sunny karena ia yang bilang’ ujar ssaem wu aku terkejut? SUNNY?!?
Sepulang
sekolah..
Aku
berjalan untuk membuang sampah, hari ini aku mendapatkan piket bersama wooyoung,
sunny, Taeyeon, Suho, Taecyeon dan Luhan
-Sunny
Pov-
Aku
akan membalasmu YOUNGRIN!! Aku sudah siap membawa pot bunga lalu berjalan ke
atas sekolah, Youngrin sedang membuang sampah aku akan menjatuhkanya hahaha
~death glare~
-Wooyoung
Pov-
Deg
deg, mengapa perasaan aku tidak enak ya, apa ada bersangkutan dengan Youngrin?
Aku hampir putus asa ‘Suho, kau tau dimana Youngrin?’ tanya wooyoung ‘membuang
sampah’ jawab Suho, Youngrin gwanchana? Aku berlari mengejar youngrin
Saat
itu juga aku melihat seorang yeoja dengan sengaja menjatuhkan pot ke arah
Youngrin buru buru aku berlari brukk... untung saja Youngrin tak apa, tetapi
kepalaku terkena pot tidak apa demi Youngrin
-Youngrin
POV-
‘OPPA!!!!!!!!!!!!’
aku berteriak melihat kepalanya berdarah cukup banyak ambulan ambulan datang
mengangkut Wooyoung ‘Hikksss’ aku menangis sejadi jadinya, bagaimana kalau ia
meninggal? Semua tidak terbayang olehku oppa..
‘Youngrin
gwanchana?’ ujar Jung Imo dan So Imo ‘Imo.. Wooyoung’ aku menangis memeluk Jung
Imo ‘Sabar Youngrin, wooyoung pasti tak apa lebih baik sekarang kita menyusul
ke rumah sakit’ ujar so Imo aku menurut dengan cekatan aku memasuki mobil Jung
Imo dengan Yoonjo dan So Imo
No comments:
Post a Comment