Friday 7 June 2013

CHAPTER 7 'My dream is for you, Ma boy'

-Youngrin pov-
Aku memasuki sekolah, beberapa murid berbisik bisik saat aku lewat ini sudah biasa aku memasang earphone di kedua kupingku nggak ada musik tetapi membantu untuk tidak mendengar perbincangan mereka -_-
Aku memasuki ruang musik lagi lagi beberapa siswa berbisik bisik tidak jelas lebih baik aku mencari wooyoung ‘Oppa!’ seruku ‘chagi!’ serunya lalu memelukku ada apa ini? ‘semua berpandang negatif tentang hubungan kita’ ujar wooyoung ‘gwanchana oppa, ini sudah biasa’ ujarku aku menatap Wooyoung, Wooyoung tersenyum padaku
‘Annyeong myungsoo yoonjo!’ sapaku ‘Annyeong’ sapa mereka sambil tersenyum kami duduk di salah satu meja kantin kami mengobrol
Pulang sekolah..
Sekolah mulai sepi, aku harus menyelesaikan not not musik saat sudah selesai aku keluar ruangan kelas, dan aku keluar ‘eitt’ ujar Sunny, Nichkun, Minyoung dan Sulli ‘waeyo?’ tanyaku ‘Plakk!’ Sunny menampar pipiku ‘argh’ aku mengerang sakit ‘BERANI SEKALI KAU BERPACARAN DENGAN WOOYOUNG!!! WOOYOUNG ITU MILIKKU BUKAN MILIKMU!!! BUGGH!!!’ sunny menonjok perutku arrgghhh.. sakit banget
-Wooyoung Pov-
Aisshh..! aku lupa mapku ketinggalan aku memutar balik mobil, lalu aku memarkirnya sekolah lumayan sepi
‘Yes!’ dapat aku langsung berjalan keluar tiba tiba aku mendengar ‘NGGAK USAH SOK LEMAH YOON YOUNGRIN!!! DASAR BABO MENYEBALKAN! DASAR ANAK SOK!!! BABOOO!!!’ itu suara Sunny pasti! Aku berlari mencari Youngrin
‘SUNNY!!! APA YANG KAULAKUKAN EOH?!?’ seruku sambil membantu Youngrin berdiri ‘Oppa’ Sunny sok ber-aegyo ‘Buang Aegyomu Sunny!!’ seruku lalu mengendong Youngrin kedalam mobil Hummerku
Tok tok tok, aku mengetuk pintu tidak ada jawaban sepertinya Jung ssaem belum pulang aku mengetik sms padanya:
To : Jung Ssaem
From : Wooyoung
Ssaem, Youngrin pingsan, aku sudah membawa kerumahmu tetapi aku tidak bisa membuka rumah nya..
Beberapa menit kemudian, Iphoneku kembali berbunyi dari Jung Ssaem :
From : Jung Ssaem
To : Wooyoung
Mwo?! Youngrin pingsan?! Engg.. cari di tas nya ada kunci cadangan
Aku tersenyum lalu membuka tas Youngrin di dalamnya ada Buku Buku sekolah, Botol air, Lip gloss, Lip Balm, Bedak padat, Iphone, Kaset, Kunci dan Boneka kecil aku mengambil kunci berhasil! Bisa dibuka aku mengendong Youngrin masuk kedalam rumah Jung Ssaem
Aku kembali masuk kedalam kamar Youngrin yang lumayan besar ada single bed, meja rias, lemari pakaian, rak buku, rak sepatu, meja belajar, pintu ke kamar mandi, rak tersusun rapi kaset kaset dan Gantungan tas aku menaruh Youngrin di single bednya
Sesekali aku menaruh kompres di kepalanya agar ia cepat bangun , Mianhae Youngrin
-Youngrin Pov-
Beberapa menit kemudian, aku membuka mataku pelan cahaya agak buram tetapi akhirnya kembali pulih aku menerawang kembali kejadian tadi, aku di kamar aku menengok seseorang memegang tanganku, Wooyoung! Ia terlelap tetapi masih memegang tanganku
‘Engg.. Chagiya, kau sudah bangun?’ tanya wooyoung aku menganguk ‘ada yang sakit?’ tanyanya penuh kekhawatiran ‘ani, Gomawo Oppa’ ujarku ‘Ne cheonma, seharusnya kau berlari jika sudah ada orang itu’ ujar wooyoung aku tersenyum kecil ‘Keundae, dia mengcegatku’ ujar ku Wooyoung tersenyum lalu mengusap kepalaku
‘YOUNGRIN GWANCHANA?!’ tiba tiba Jung Imo datang mengangetkanku ‘Imo.. gwanchana berkat wooyoung oppa’ ujarku ‘Gomawoyo Wooyoung’ ujar Jung Imo lalu menunduk ‘Cheonma ssaem, kalau begitu aku pulang dulu’ ujar wooyoung Jung Imo menganguk lalu Wooyoung pergi
‘Youngrin kau mau makan apa?’ tanya Jung Imo ‘terserah Imo saja’ jawabku ‘Soup Ginseng?’ tanya Jung Imo aku menganguk kecil
Keesokan harinya...
Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam gedung sekolahan, lagi lagi hampir semuanya menatapku dengan tatapan menjinjikan
‘Chogiyo, permisi’ ujarku pada salah satu yeoja dan seorang yeoja lain yang menutupi jalanku ‘Yeoja murahan’ ujar mereka lalu pergi ‘ada apa ini?’ tanyaku dalam hati aku benar benar bingung kenapa aku dibilang ‘Yeoja murahan’?!
Istirahat..
‘YEOJA MURAHAN!!’ beberapa anak meneriakiku dengan cekatan tangan mereka ingin melempar telur, air, tepung, tomat dan segala macam saat seseorang ingin melempar telor seorang namja yang tak kulihat mukanya menutup badanku ‘oppa?’ ujarku ternyata wooyoung oppa dia tersenyum
‘Youngrin gwanchana?’ tanya Yoonjo ‘gwanchana Yoon-ah, oh ya mana myungsoo?’ tanyaku ‘dia nggak masuk karena sakit maagnya kambuh’ ujar Yoonjo aku tersenyum kecil
‘Yoon Young Rin, anda dipanggil kepala sekolah’ ujar ssaem maeng ‘baiklah’ ujar ku aku berjalan keluar kelas dan menuju ruangan kepala sekolah, tumben sekali kenapa aku dipanggil ya?
‘Ssaem, Youngrin sudah datang’ ucap Ssaem Shi, aku masuk kedalam ruangan kepala sekolah
‘Yoon Young rin, apa benar kau berpacaran dengan Jang Wooyoung?’ tanya Ssaem Wu ‘nde, Ssaem’ ujarku ‘mengenai pacaran itu tidak apa, tetapi mengenai perlakuan kalian! Apakah benar kalian melakukan hal terlarang?’ tanya ssaem Wu aku terkejut! ‘Ani ssaem! Mana mungkin! Aku melakukan hal” seperti itu?’ ujarku membela diri, memang benarkan? ‘baiklah, Jika itu tidak benar, ssaem akan membicarakan lagi dengan Sunny karena ia yang bilang’ ujar ssaem wu aku terkejut? SUNNY?!?
Sepulang sekolah..
Aku berjalan untuk membuang sampah, hari ini aku mendapatkan piket bersama wooyoung, sunny, Taeyeon, Suho, Taecyeon dan Luhan
-Sunny Pov-
Aku akan membalasmu YOUNGRIN!! Aku sudah siap membawa pot bunga lalu berjalan ke atas sekolah, Youngrin sedang membuang sampah aku akan menjatuhkanya hahaha ~death glare~
-Wooyoung Pov-
Deg deg, mengapa perasaan aku tidak enak ya, apa ada bersangkutan dengan Youngrin? Aku hampir putus asa ‘Suho, kau tau dimana Youngrin?’ tanya wooyoung ‘membuang sampah’ jawab Suho, Youngrin gwanchana? Aku berlari mengejar youngrin
Saat itu juga aku melihat seorang yeoja dengan sengaja menjatuhkan pot ke arah Youngrin buru buru aku berlari brukk... untung saja Youngrin tak apa, tetapi kepalaku terkena pot tidak apa demi Youngrin
-Youngrin POV-
‘OPPA!!!!!!!!!!!!’ aku berteriak melihat kepalanya berdarah cukup banyak ambulan ambulan datang mengangkut Wooyoung ‘Hikksss’ aku menangis sejadi jadinya, bagaimana kalau ia meninggal? Semua tidak terbayang olehku oppa..
‘Youngrin gwanchana?’ ujar Jung Imo dan So Imo ‘Imo.. Wooyoung’ aku menangis memeluk Jung Imo ‘Sabar Youngrin, wooyoung pasti tak apa lebih baik sekarang kita menyusul ke rumah sakit’ ujar so Imo aku menurut dengan cekatan aku memasuki mobil Jung Imo dengan Yoonjo dan So Imo

No comments:

Post a Comment